

Fungsi pedagogis mengukuhkan cerita Larvul Ngabal sebagai model pendidikan etis moral, ajaran tentang pembaharuan, mengajarkan bahasa simbolik. Fungsi sosiologis diimplementasikan sebagai sarana pengungkap asal-usul, sebagai pengungkap struktur sosial masyarakat Kei, dan sebagai sarana untuk memperkenalkan sistem pemerintahan baru.

Makna cerita Larvul Ngabal mencerminkan pandangan hidup orang Kei yang mengandung konsepsi mendalam dan gagasan mengenai wujud kehidupan mengenai hubungan manusia dan alam baik secara vertikal antara manusia dengan Tuhan, hubungan horisontal antara manusia dengan manusia dan hubungan sirkular-harmonis antara manusia dengan alam sebagai suatu totalitas dari sikap hidup orang Kei yang tercermin dalam makna filosofis, makna religis, makna kosmologis, dan makna mistis.įungsi cerita Larvul Ngabal mengarah pada: fungsi sosiologis, fungsi pedagogis, fungsi yuridis. Ketiga bentuk cerita itu dirangkum oleh tema asal-usul orang Kei, perjalanan Dit Sakmas, pembentukan hukum, dan pengangkatan raja-raja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ke 14 teks cerita Larvul Ngabal memiliki karakteristik sebagai bentuk cerita human endogeonik, cerita kosmogonik, dan cerita transformasi. Trianggulasi dilakukan peneliti untuk menghindari bias pada setiap tahap penelitian, perangkat penelitian, dan klarifikasi temuan penelitian kepada pakar budaya Kei. Ketiga substansi penelitian dipahami secara verstehen melalui level semantik, reflektif, dan eksistensif. Pada saat pengumpulan data berlangsung, peneliti sekaligus melakukan reduksi data, penyajian data, interpretasi data, dan penarikan simpulan. Dengan model ini analisis data berlangsung secara interaktif-dialektif. Analisis data dilakukan dengan model hermeneutical circle Schleiermarcher dan model interpertasi Ricoeur dan Dilthey. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen kunci dengan dipandu oleh pedoman pengumpulan data.

Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara mendalam, dan kajian dokumen. Data tersebut diperoleh dari 3 macam sumber, yakni: sumber lisan berupa 14 dokumen cerita Larvul Ngabal dari 14 orang informan, masyarakat pemilik cerita di Kei Besar dan Kei Kecil serta dokumen tertulis lainnya. Datanya berwujud kutipan teks cerita, tindakan orang Kei, pernyataan informan, dan fakta historis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan ancangan hermeneutika. Ketiga substansi ini dianggap cukup akuntabel merepresentasikan budaya Kei. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan tentang cerita Larvul Ngabal, khususnya mengenai: (1) bentuk-bentuk cerita Larvul Ngabal berdasarkan isinya, (2) makna cerita Larvul Ngabal yang mengaitkan hubungan manusia dengan sesuatu di luar dirinya yang bersifat vertikal maupun horizontal, serta sirkular-harmonis dan fungsi cerita Larvul Ngabal yang dianggap mampu mempengaruhi dan mengarahkan perilaku orang Kei, (3) strategi pemertahanan cerita Larvul Ngabal berdasarkan aspek normatif dan relatifnya. Secara substantif, cerita Larvul Ngabal adalah suatu genre sastra lisan, yakni cerita rakyat yang dianggap sakral oleh orang Kei dan diyakini benar-benar terjadi pada waktu lampau memiliki bentuk, makna-fungsi dan pemertahanan yang dituturkan secara unik dan spesifik. Kata Kunci: Larvul Ngabal, bentuk, makna-fungsi, pemertahanan, Hermeneutika.Ĭerita Larvul Ngabal merupakan produk budaya yang menyampaikan sejumlah pesan budaya berkaitan dengan filosofi, sistem kepercayaan, dan norma–norma hukum komunitas Kei. Disertasi, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
